Sunday 16 October 2011

“ JABON” LABA SEGAR MASA DEPAN


Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk meranti dan sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
  1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
  2. Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
  3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
  4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning).
Seperti yang dialami oleh Ardha Primatopang yang mengebunkan sengon di lahan 17 ha pada 2008. Perkebunan di Kendal, jawa tengah, itu mendengar karat tumor di temanggung. Namun, ia menduga penyakit itu tak akan “mampir “ di kebunnya. Enam bulan pasca tanam, cendawan itu mengamuk dan menghancurkan bibit sengon. Itulah yang menyebabkan ia beralih menanam jabon. Bahkan ia bukan hanya menanam jabon di lahan 17 ha, tetapi juga membuka kemitraan. Kini direktur CV Jabon Kendal itu menjalin kekemitraan dengan pekebun di lahan 150 ha.
Karang tumor pertama kali ditemukan di Indonesia pada th 1996 atau 125 tahun sejak penanaman sengon pertama kali di kebun raya Bogor pada 1871. Sengon berasal dari pulau Seram, Provinsi Maluku. Menurut Dr Ir Eko Bhakti Hardiyanto, dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Serangan hama atau penyakit secara besar-besaran tergantung spesies  organism pengganggu tanaman dan spesies pohon.


Saat ini siapa pun masih sulit memprediksi kemungkinan terjadinya ledakan penyakit pada jabon. Eko mengatakan beberapa factor yang mempengaruhi ledakan penyakit adalah mobilisasi organisme penyebab penyakit, jarak antar lahan jabon. Agroklimat, dan lingkungan. Sementara itu Dra lla Anggraini, peneliti hama dan penyakit dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor, mengatakan saat ini jabon relative tahan organisme pengganggu.  Jika terdapat serangan pun masih sporadis. Menurut Sri Rahayu kemungkinan penyakit karang tumor pada sengon tidak menyerang jabon karena spesies keduanya berbeda. Dikutip dari Trubus Tabloid




“ Tiga Kali Panen “
Pertumbuhan tanaman yang cepat menjadi daya tarik bagi perkebunan. Menurut Dr Ir Irdika Mansur MForSc, dosen di Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, tiap tumbuh jabon 7-10 cm per tahun. Keistimewaan lain, “ Jabon itu tanam satu kali bias 2-3 kali panen. Jabon setelah ditebang akan bertunas kembali. Tunas tumbuh sangat cepat dan kalau dibiarkan akan jadi pohon yang siap tebang dalam waktu yang lebih pendek karena akar induk yang ditebang sudah luas dan dalam dibanding tanaman baru dari bibit.
Irdika yang juga peneliti Seameo Biotrop ( Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology ) pernah memanen sebuah pohon jabon. Ketika tunggul atau bekas tebangan itu dibiarkan, kemudian tumbuh menjadi pohon baru. Namun, ia belum menyaksikan tanaman “generasi kedua “ itu panen.
Selain itu pohon anggota family kopi-kopian itu juga multiguna antara lain sebagai bahan baku kayu lapis, papan blok, korek api, dan mainan. Tekstur jabon yang halus, arah serat lurus dan berwarna merah sehingga terkesan mahal.
PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.
Terbatas
Kayu jabon mudah dibuat vinir tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92 derajat untuk tebal vinir 1,5 mm. dengan seabrek keistimewaan itu pantas jika banyak industry kayu berharap pada jabon. Perusahaan yang mengelola kayu jabon antara lain PT Serayu Makmur Kayuindo ( SMK ) yang mengelola total 3 pabrik, masing-masing sebuah pabrik di lumajang, Provinsi Jawa Timur, Banjar Negara ( Jawa Tengah ) san Cirebon ( Jawa Barat ).
Pasokan kayu jabon memang terbatas dan baru ada di Lumajang, Sumber Makmur Kayuindo di lumajang memerlukan 99 m3  kayu jabon perhari. Namun akibat terbatasnya pasokan baru tepenuhi 9 m3 per hari. Jika pasokan memadai, kebutuhan kayu kerabat kopi itu makin meningkat. Sebagai gambaran kebutuhan pabrik desa Rawaurip, kecamatan kanci, kabupaten Cirebon, juga mencapai 99 m3   per hari. Industry lain yang memerlukan jabon adalah PT Kutai Timber Indonesia.
Perusahaan ini sejak 2006 menjalin kemitraan dengan perkebunan di Kecamatan Krucil dan Tritis, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Hingga kini perusahaan itu menanam setidak nya 1-juta pohon yang akan panen pada 2-3 tahun mendatang. Menurut Agus Setiawan Shut dari PT Kutai Timber Indonesia ( KTI ), pasokan jabon masih sangat terbatas, 2-10 mpersekali kirim. KTI membeli kayu berdiameter 30 cm Rp. 1 juta per m3. Itu harga beli di lokasi pabrik yang lebih tinggi ketimbang harga sengon.
Dengan diameter yang sama perusahaan berumur 36 tahun itu membeli sengon Rp.700.000,-/m3 . KTI mengolah kayu jbon itu sebagai kayu lapis dan papan blok yang di minati jepang. Negeri Matahari Terbit itu rawan gempa sehingga memilih bahan papan yang ringan seperti jabon.”
PT Sekawan Sumber Sejahtera, Industri di Temanggung Jawa Tengah, yang kini bermitra dengan para pekebun juga mengharap pasokan jabon secara rutin. Jika saat ini ada pasokan jabon. PT Sekawan Sumber Sejahtera siap menerima. Krishna Pryana dari PT Sekawan Sumber Sejahtera menetapkan harga beli di lokasi pabrik Rp. 540.000,- - Rp 1,1 juta per m3 tergantung diameter dan panjang kayu. Sebagai gambaran harga kayu berdiameter 20-24 cm dan sepanjang 130 cm mencapai Rp. 740.000,- diameter minimal 50 cm dan sepanjang 260 cm, Rp. 1,1 juta per m3 .
Menurut Krishna, Perusahaan nya lebihmemilih kayu jabon berdiameter 25-29 cm ( harga dipabrik Rp. 820.000,- per m3 dan diameter 30-39 ( Rp. 920.000,- per m3 ) dan sepanjang 260 cm. Kebutuhan kayu PT Sekawan Sumber Sejahtera mencapai 6000 m3 per bulan. Kebutuhan itu setara 30 ha jika populasi mencapai 400 pohon per ha ( setelah penjarangan ) itu jika volume produksi hanya 0,5 m3 per pohon.
Serapan Pasar
Dua tahun terakhir masyarakat bergairah mengebun jabon. Sayang, tak tersedia data luas tanam jabon per tahun sehingga sulit memprediksi volume panen. Luas penanaman dari yang berskala kecil hingga sangat luas. Kingkin Suroso SE, komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (puspomal), menanam 2.000 jabon di areal kantor Puspomal , Jakarta Utara seluas 5 ha. Di daerah, antusiasme menanam jabon juga tampak.
Pasar sanggup menampung produksi mereka? “ kurang malah “. Kayu itu tak dpat tergantikan dengan plastic atau besi sekalipun. Kebutuhan manusia akan kayu terus meningkat,” kata Krishna Pryana. Agus Setiawan dari PT Kutai Timber Indonesia juga sepakat, pasar sanggup menyerap jabon. Ia menggambarkan ketika pekebun ramai membudidayakan sengon, harga nya justru terus meningkat. Jika 10 tahun lalu harga sengin Rp. 100.000,- kini melonjak menjadi Rp. 700.000,- /m3 . harga kayu memang cenderung naik karena kelangkaan, jarak dan inflasi. Kayu cenderung langka sehingga harganya pun kian meningkat. Itulah sebabnya, untuk menyiasatinya industrilah yang kini menyesuaikan mesin dengan ketersediaan kayu. Dulu sebaliknya, kayu harus menyesuaikan dengan mesin. Namun untuk mengolah jabon, industry tak perlu mengganti mesin yang selama ini di manfaatkan untuk mengolah sengon. Dikutip dari Trubus Tabloid
Jabon Berumur 1 ( satu ) tahun
Riset setahun terakhir, jabon cocok juga sebagai bahan baku muka dan belakang kayu lapis yang biasanya bebahan meranti. “ Teksturnya bagus sehingga disukai pasar luar negri. Berbagai keunggulan jabon itu menjadi harapan baru bagi industry kayu lapis tanah air. Beradasarkan data Direktorat Jendral Bina Produksi Kehutanan, Kementrian Kehutanan RI, pada 2002 produksi kayu lapis Indonesia hanya 1.694.405 m3/tahun atau 1/9 dari total produksi kayu lapis pada 1996 yang mencapai 10.270.230 m3.
Pemerintah membuka keran ekspor kayu bulat pada tahun 1998. Kebijakan itu justru memicu penebangan secara illegal dan penyelundupan kayu bulat ke Malaysia. Produksi kayu lapis negeri jiran melesat tajam sehingga menggeser Indonesia sebagai produsen kayu kayu lapis terbesar di dunia. Padahal pada tahun 2004 Malaysia mengalami deficit kayu hingga 5-juta m3. Menurut Dr Ir Bambang Sukmananto, direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementrian Kehutanan, anjloknya produksi kayu lapis juga disebabkan ketidaksiapan teknologi yang dimiliki industry. “ Ketika itu mesin pabrik hanya bias untuk mengolah kayu berdiameter di atas 50 cm,” katanya. Maklum, pada 1980-an hampir seluruh industry kayu lapis masih menggunakan bahan baku kayu besar dari hutan alam.
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.
Pohon Jabon (Anthocepallus cadamba) merupakan jenis pohon cepat tumbuh yang saat ini sedang banyak dikembangkan. Sebut saja Jawa Barat, Jawa Timur, dan sebagian kecil Jawa Tengah ternasuk wilayah Sumatra yang saat ini sedang gencar memproduksi tanaman tersebut karena potensi yang begitu besar dari tanaman tersebut. namun beberapa daerah di Jawa Tengah masih enggan mencoba tanaman ini,seperti tegal, pekalongan, dan pemalang. beberapa daerah ini hanya ditemukan satu tempat persemaian yang menyediakan Jabon, itu pun merupakan perusahaan Negara atau PTPN di sekitar randu dongkal. Sebagian besar petani masih merasa enggan menanam tanaman ini karena belum mengetahui perawatan dan pengelolaannya, serta yang paling penting pemasaran ketika tanaman tersebut siap panen.Pemasaran memang terlihat sulit bagi beberapa petani yang belum mengetahui secara penuh tentang pohon ini. Dari survey yang saya lakukan di beberapa kota dan desa di Jawa Tengah, selain bibit yang mahal, masalah pemasaran masih dianggap sesuatu yang paling penting yang menjadi alasan mengapa petani tidak menanam pohon Jabon.oleh karena itu, kami mengevaluasi permasalahan tersebut dan menemukan beberapa pemecahan masalah terkait masalah tersebut. beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tempat Penampungan Kayu (TPK)
di Jawa Tengah, terdapat beberapa TPK resmi yang dikelola oleh Dept.  Kehutanan yang telah siap menerima kayu Jabon yang memiliki kepemilikan yang benar. sebagai contoh TPK di daerah Pemalang dapat menjadi salah satu tempat pemasaran kayu-kayu tersebut, dan akan memberikan harga yang sesuai dengan yang berlaku di pasaran. untuk saat ini yaitu sekitar 900rb-1,2jt per m3.
2. Perusahaan Tripleks dan meubel
di Jawa, banyak tersebar perusahaan-perusahaan tripleks, kayu, dan meubel yang menampung penjualan kayu-kayu sengon, setelah kami survey, ada beberapa perusahaan yang sudah mau menampung penjualan kayu jabon, seperti perusahaan tripleks di Semarang, Cirebon,Sukabumi dan Cianjur.

3. Perusahaan kertas
Pemasaran kayu jabon memang dapat mencapai umur optimal 7-8 tahun, namun apabila anda membutuhkan uang dalam waktu dekat, pohon dengan umur 2-3 tahun pun dapat dipanen, pastinya dengan ukuran dan harga yang relatif jauh lebih kecil. cara ini sangat tidak dianjurkan oleh penulis, namun apabila dalam keadaan mendesak, anda dapat memasarkan pohon tersebut di beberapa perusahaan kertas. pastinya harga yang didapat jauh lebih kecil dari harga dengan umur optimal. namun dikembalikan kepada anda, anda yang menentukan kapan akan dipanen.
dengan beberapa solusi tersebut, kami harap anda mendapat gambaran yang lebih luas tentang jabon, terutama pemasaran. anda tidak perlu takut maupun ragu untuk menanam tanaman jabon karena sebagian besar perusahaan yang mengerti jabon akan siap dan bersedia untuk menampung kayu anda.
PELUANG INVESTASI
Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus. (kayujabon.com)
Budidaya tanaman Jabon bila dikerjakan den­gan serius akan dapat menghasilkan suatu penghasilan yang luar biasa karena dalam jangka waktu yang tidak relatif panjang antara 5 - 6 tahun tanaman jabon dengan jarak tanam 4 X 5 M sudah bisa menghasilkan pohon dengan ukurang kurang lebih 1.5 M3 / medel 40 Up
Harga Kayu Jabon pekubik pada tahun 2009
  1. Midle 30 - 39 Rp. 1.000.000,-
  2. Midle 40 - 49 Rp. 1.100.000,-
  3. Midel 50 Up Rp. 1.200.000,-
sekian dari kami, kami menerima saran dan kritik anda. tulisan ini hanya wacana dan informasi yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi anda.
terima kasih. Dikutib dari greentropicalforest’s blog internet
Tentang Kami
Kami adalah wirausahawan dalam bidang bibit / benih tanaman-tanaman kehutanan dan buah-buahan serta menyediakan penjualan/pemesanan bibit dalam partai besar atau kecil serta kerjasama penanaman dengan cara bagi hasil.
Pemesanan Bibit Jabon
Hubungi:

Reni
Hp. 0821 82140457


PIN  29DB0465



Kwalitas Bibit Terbaik dengan Harga Bersaing, siap antar ketempat.

Saturday 1 October 2011

“ PELUANG AGRO BISNIS YANG MENJANJIKAN “


Pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Pada umumnya, para petani menanam papaya di  tanah pekarangan. Di tanah pekarangan, tanaman pepaya biasa ditanam didepan atau di samping  rumah dan digunakan untuk mencukupi kebutuhan sayuran atau buah-buahan bagi keluarga. Buah pepaya tergolong buah yang popular, yang dikenal dan digemari oleh hampir seluruh penduduk dunia. Daging buah pepaya memiliki rasa yang manis, enak, dan menyegarkan, serta dapat  melegakan dahaga. Nilai gizi papaya juga cukup tinggi karena banyak mengandung pro-vitamin A, vitamin C, dan mineral kalsium.
Selain dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, buah pepaya juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang di sertai dengan peningkatan taraf penghasilan, kesadaran masyarakat akan gizi dapat berdampak positif terhadap kebutuhan buah-buahan, termasuk pepaya
Bisnis pepaya California sangat menjanjikan, sebagai contoh paling sederhana yang telah kami jalani selama ini :
No
Keterangan Biaya
Biaya yang di keluarkan
Keterangan
1
Biaya buka lahan
Rp.2.500.000,-
atau sesuai dengan daerah masing-masing

2
Biaya bikin lobang
Rp. 500.000,-
atau sesuai dengan daerah masing-masing

3
Biaya tanam
Rp. 500.000,-
atau sesuai dengan daerah masing-masing

4
Pupuk Kandang
Rp. 1.000.000,-
atau sesuai dengan daerah masing-masing

5
Setiap 3 bulan, diberi pupuk NPK Poska ( bersubsidi )
Rp. 1.000.000,-
atau sesuai dengan daerah masing-masing

6
Biaya Bibit
Rp. 1.500.000,-
atau sesuai dengan daerah masing-masing

7
Biaya Sewa Lahan 1H
Rp. 1.500.000,-/th

atau sesuai dengan daerah masing-masing



Lahan 1Ha dapat di tanam 1.700 batang pohon papaya, kalau pertumbuhan nya bagus, menurut pengalaman kami dalam 1.700 batang dapat menghasilkan 2 ton/minggu. Dengan harga agen saat ini kira-kira Rp. 5.000,- ( lima ribu rupiah ) / kg, kalau tanah dan perawatan nya bagus papaya california dapat dipanen kurang lebih sampai umur 2 th dengan hasil yang memuaskan.

Coba teman-teman bayangkan apabila uang kalian di simpan di bank selama dua tahun, berapa bunga yang kalian dapatkan??

Analisa ini bukan didapat dari hasil akademik tetapi berdasarkan pengalaman yang telah kami jalani selama beberapa tahun ini.

Kami menyediakan bibit dan buah pepaya dengan kwalitas terbaik.
Untuk Pemesanan Bibit dan Buah dapat Hubungi Marketing Kami 
Sdri Reni
HP    0821-82140457
PIN   29DB0465

Kunjungan